Jumat, 16 November 2012

Live Like A Cactus

Diposting oleh Crazier di 20.55
Ya, Kaktus. tiba-tiba nama bunga itu muncul dibenak ku.
bukan mawar, bukan anggrek pun bukan sakura. Dia Kaktus.

Entahlah mengapa tiba-tiba aku menyadari keindahan kaktus, aku menyadari untuk dapat hidup seperti Kaktus.

Kaktus yang sederhana tapi menawan. Dia jarang dikerumuni orang seperti Mawar, dia sering dilihat dengan picingan mata. tapi dia tetap kaktus.

Seperti Kaktus, dia sendirian, tapi bukan berarti tidak butuh teman. Dia butuh teman tapi dia lebih suka memberi dari pada diberi. di tengah terik gurun, dia bertahan. Ya seperti susahnya dunia ini. Tapi dia bertahan, terus berjuang untuk hidup, bahkan tak jarang dia relakan dirinya untuk menyambung hidup orang lain, dia relakan air yang dia kumpulkan diambil oleh orang lain. Dia seperti emas di padang pasir. Saat haus dahaga, emas tak lagi dibutuhkan, ya hanya Kaktus yang dapat menjadi emas sebagai penyambung hidup.

Kaktus indah. Meski orang hanya sebelah mata memandang mu, meski tak seindah bunga lainnya. kau tetap indah untuk ku.
Memang tidak sempurna. tapi bukan berarti tidak indah kan. Mulia. kau hanya akan mati setelah membahagiakan semua orang dengan bunga mu. ya setelah kuncup bunga mu merekah indah kau pun akan rela mati. dan orang-orang pun akan melirik pada mu.


Hanya Kaktus. mungkin



banyak orang yang membenci mu karena kau memiliki duri di seluruh tubuh mu. tapi itulah sebagian keistimewaan mu. memang tak ada yang sempurna. lalu haruskah kau mencabuti setiap durimu hanya untuk dikatakan indah ?


Tidak. kau tak perlu jadi orang lain. Biarlah duri itu tetap menjadi mahkota mu, ketika satu duri mereka cabut dari tubuh mu, rasa sesak tiba-tiba datang merasuki mu. karena sungguh mereka tidak tahu, meski menyakitkan duri itu tetap harus ada di tubuh mu. kau hanya akan bernafas dengan duri itu. lalu mereka hanya memandang sisi buruk mu dan menyimpulkan kau buruk dan tak pantas didekati. ya mereka mengatakan itu karena mereka buta. karena memeka terlalu mengejar kesempurnaan.


bukankah kau terlalu kuat untuk cibiran seperti itu ? bertahanlah.

Kaktus itu, indah meski berduri. Duri itu adalah penghalang antara dia dan tangan-tangan kotor yang ngin merenggutnya. Karena tak mudah air dalam tubuh mu kau berikan pada orang asing. Tidak. Tidak semudah itu
. Dengan duri itu. kau dikatakan buruk dan jahat, karena sesungguhnya mereka tidak tahu, betapa keindahan itu ada di bagian dalam setelah duri.
Kaktus, teruslah tegar, meski sendirian, meski tanpa perhatian kau tetap akan berdiri. karena tidak akan ada yang memperhatikanmu, berjuang sendiri bahkan harus rela kau serahkan segala air milik mu, segala kepunyaan mu untuk dinikmati orang lain, biar lah duri itu menjadi penghalang mu dengan kebiadapan dunia.

terus lah tegar diantara teriknya hidup ini........

Hey Kaktus.... Ya seperti kaktus......




0 komentar:

Posting Komentar

 

Everything Happy Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos

Pink Cherry