Memandang Lurus ke Luar
Jendela
Aku hampir dapat
mengamati seluruhnya dari balik jendela ini. Semua kegiatan yang orang lakukan
aku dapat memantaunya dari sini. Bahkan aku dapat melihat burung burung terbang
bebas tanpa takutnya untuk jatuh. Dengan beraninya mereka mengepakkan sayap dan
terbang, tidak takut untuk terjatuh. Mereka berani mengambil resiko atas apa
yang mereka lakukan. Ya asal apa yang mereka lakukan sesuai dengan takdirnya
sebagai burung. Ya burung. Terbang bebas di angkasa yang merupakan kewajiban
dan hak nya sebagai burung.
Entah senang sekali aku
melihat burung itu. Aku sangat senang
mengamati mereka terbang, mencari makanan, walaupun resiko yang dihadapi adalah
dia bisa saja dimangsa hewan lain, ya selayaknya hukum alam. Yang lemah pasti
akan kalah. Tapi mereka berani karena
itu memang sudah tugasnya. Mereka harus hidup. Dan mereka juga ingin tumbuh
sukses. Bukan sukses seperti kita manusia. Tetapi sukses yang nilainya sebagai
burung.
Tapi dari balik jendela
ini aku merasa malu. Aku bisa mengamati semua hal yang terjadi. Termasuk aktivitas
manusia yang sehari hari dilakukan. Dan aku juga bisa melihat rumah dan mobil
mewah disekitarnya. Ya melihatnya membuat ku ingin memilikinya. Tapi disisi
lain akupun dapat melihat tukang sapu yang terjatuh entah karena kelelahan atau
ia menyandung sesuatu pada saat menyapu. Dan kulihat orang itu kesakitan.
Hal itu yang membuatku
bingung. Jika aku beranjak keluar dan tak lagi memandang dari jendela. Apakah yang
kudapatkan. Apakah aku bisa meraih impianku. Atau aku harus menerima
kesengsaraan atas tindakanku. Aku tak tahu, aku terlalu takut untuk keluar dan
mecobanya.
Aku sering mendengar
kata “Don’t be afraid to try something”. Tapi apakah yang mengatakan hal itu
tidak memikirkan apa yang kita dapat pada saat kita melakukan “something new”
apakah mereka tak takut aku berbagai resiko yang mungkin di dapat atas setiap
perbuatannya?
Tapi kurasa aku
menemukan jawaban dari pertanyaanku. Aku tidak akan tau kalo aku tak mencoba. Asal
apa yang kita lakukan benar resiko yang di ambil pun sekalinya terjadi itu akan
menjadi sebuah pembelajaran agar kita tak mengulangnya lagi. Agar kita tidak
jatuh ke jurang yang sama. Dan dapat terus melangkah dengar belajar dari hal
kecil yang tak bisa kita lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar