Kali ini gue bakal post
tentang K-Drama. Hayo apa hayo. Pasti kalian tau. Drama ini adalah “Playfull Kiss”. Atau ya
waktu ditayangin di Indonesia namanya “Naughty
Kiss” ga tau kenapa ini kenapa bisa diubah dan cukup jauh. Haha. Seperti
yang kalian tau pemerannya itu Kim Hyun Joong sebagai “Baek Seung Jo” dan Jung So Min
sebagai “Oh Ha Ni”. Oke seperti judulnya
gue bakal post “Baek Seung Jo’s Diary”. Dan dijamin kalian pasti bakal kaget dan ga nyangka
dari isi diary ini. Karenaa ini opposite banget sama tingkah lakunya dan
kata-katanya ke Oh Ha Ni. Oke Happy Reading ;3
Kamis, 06 Juni 2013
Selasa, 28 Mei 2013
Make Your Dreams Come True
Ya memang saat itu pasti
sebuah mimpi akan terwujud. Tapi mimpi itu hanyalah mimpi indah di sebuah tidur.
Ya.. itu hanyalah Bunga Tidur yang indah di alam yang tidak nyata.
Sesungguhnya kita tidak akan bisa mewujudkan
mimpi kita jika kita hanya diam. Kita tidak akan bisa mewujudkan mimpi kita
jika kita hanya menempelkan tubuh kita di kasur dengan membawa bantal. Terkadang karena kita terlalu terlarut dalam
kenyamanan “sementara” ini. Kita akan
lupa akan sesuatu yang mungkin berubah dan yang mungkin dihadapi. Ya memang saat
itu pasti sebuah mimpi akan terwujud. Tapi mimpi itu hanyalah mimpi indah di
sebuah tidur. Ya itu hanyalah Bunga Tidur yang indah di alam yang tidak nyata.
Kita pasti mempunyai beribu mimpi. Entah baik
kita mengetahui atau tidak bagaimana mewujudkannya pada dasarnya kita akan
tetap bermimpi. Bermimpi walaupun kita tidak mengerti mana jalan menuju mimpi
kita. Mimpi yang kita pikirkan atau inginkan pasti indah. Ya bisa dipastikan
indah buat sang pemimpi dan tidak dapat kupastikan mimpi itu akan indah untuk
orang disekitarnya. Mengapa? Ya karena kita tak tau apakah mimpi orang lain
bisa membantu mewujudkan mimpi kita sendiri. Atau malah mimpi orang lain dapat
mengahancurkan mimpi kita.
Jika aku bayangkan saat ini mimpiku adalah mimpi
yang sangat indah. Mimpi yang kurasa adalah mimpi yang dapat membuat hidupku
sempurna. Ya sangat sempurna. Tapi apakah mimpi itu akan terwujud semestinya? Apakah
mimpi ini akan terwujud dengan indah seperti indahnya bayanganku saat ini? Dan apakah
mimpi itu akan membahagiakan orang disekitarku yang mungkin telah mambantuku
untuk dapat membuat suatu mimpi.
Ya kata mimpi memang tak jauh dari cita-cita. Apakah
aku sudah menemukan cita-citaku? Dan apakah cita-citaku kelak dapat membuatku
sukses? Akan kupikirkan semua ini dengan memperhatikan orang disekitarku.
Apa yang kubutuhkan dan apa yang kuimpikan.
Kuncinya adalah yakinlah dan percaya bahwa kita bisa
mewujudkan mimpi itu.
Dan bodohlah kamu jika kamu berpikir mimpi itu
akanterwujud dengan sendirinya
Categories
Coretan Kecil,
Dreams,
Motivation,
Time
Senin, 29 April 2013
Mengamati dari Balik Jendela
Memandang Lurus ke Luar
Jendela
Aku hampir dapat
mengamati seluruhnya dari balik jendela ini. Semua kegiatan yang orang lakukan
aku dapat memantaunya dari sini. Bahkan aku dapat melihat burung burung terbang
bebas tanpa takutnya untuk jatuh. Dengan beraninya mereka mengepakkan sayap dan
terbang, tidak takut untuk terjatuh. Mereka berani mengambil resiko atas apa
yang mereka lakukan. Ya asal apa yang mereka lakukan sesuai dengan takdirnya
sebagai burung. Ya burung. Terbang bebas di angkasa yang merupakan kewajiban
dan hak nya sebagai burung.
Entah senang sekali aku
melihat burung itu. Aku sangat senang
mengamati mereka terbang, mencari makanan, walaupun resiko yang dihadapi adalah
dia bisa saja dimangsa hewan lain, ya selayaknya hukum alam. Yang lemah pasti
akan kalah. Tapi mereka berani karena
itu memang sudah tugasnya. Mereka harus hidup. Dan mereka juga ingin tumbuh
sukses. Bukan sukses seperti kita manusia. Tetapi sukses yang nilainya sebagai
burung.
Tapi dari balik jendela
ini aku merasa malu. Aku bisa mengamati semua hal yang terjadi. Termasuk aktivitas
manusia yang sehari hari dilakukan. Dan aku juga bisa melihat rumah dan mobil
mewah disekitarnya. Ya melihatnya membuat ku ingin memilikinya. Tapi disisi
lain akupun dapat melihat tukang sapu yang terjatuh entah karena kelelahan atau
ia menyandung sesuatu pada saat menyapu. Dan kulihat orang itu kesakitan.
Hal itu yang membuatku
bingung. Jika aku beranjak keluar dan tak lagi memandang dari jendela. Apakah yang
kudapatkan. Apakah aku bisa meraih impianku. Atau aku harus menerima
kesengsaraan atas tindakanku. Aku tak tahu, aku terlalu takut untuk keluar dan
mecobanya.
Aku sering mendengar
kata “Don’t be afraid to try something”. Tapi apakah yang mengatakan hal itu
tidak memikirkan apa yang kita dapat pada saat kita melakukan “something new”
apakah mereka tak takut aku berbagai resiko yang mungkin di dapat atas setiap
perbuatannya?
Tapi kurasa aku
menemukan jawaban dari pertanyaanku. Aku tidak akan tau kalo aku tak mencoba. Asal
apa yang kita lakukan benar resiko yang di ambil pun sekalinya terjadi itu akan
menjadi sebuah pembelajaran agar kita tak mengulangnya lagi. Agar kita tidak
jatuh ke jurang yang sama. Dan dapat terus melangkah dengar belajar dari hal
kecil yang tak bisa kita lakukan.
Categories
Coretan Kecil,
Dreams,
Motivation
Kamis, 25 April 2013
Waktu Terus Berjalan
Dentang jam berbunyi. Jarum jam menuju ke angka 12. Itu pertanda, sudah berjalan 1 hari setelah aku melihat jam yang sama dengan angka ya sama kemarin. Ya memang tak bisa dihindari jam akan terus berputar dan Bergerak, yang memberikan arti bahwa waktu akan terus berjalan. Walaupun jam berputar begitu lambat. Ya hanya satu detik demi satu detik tetapi tetap saja waktu berputar yang tak dirasa sudah berjalan satu hari dari waktu yang kulihat sama kemarin. Semua hal itu sesungguhnya memberi tau aku bahwa aku tak boleh mensia-siakan waktu walau satu detik. Karena setiap detik itu ada hal yang berharga. Dalam setiap detik dapat terjadi berbagai macam hal. Ya tidak akan lengkap satu menit jika satu detik saja tak berjalan.
Seperti kata pepatah “Waktu adalah Uang”. Ya hal itu memang benar waktu adalah uang. Tapi apakah benar jika yang dimaksud bahwa satiap saat waktu hanya digunakan untuk mencari uang. Ya kurasa tidak. Waktu adalah uang mungkin dimaksudkan seberapa berharganya waktu. Sehingga kita tidak boleh mensia-siakannya. Tapi mengapa nilai berharganya waktu harus di ibaratkan seperti uang?Apakah memang uang adalah hal yang paling berharga. Uang memang berharga, bahkan untuk sebagian orang uang adalah segalanya. Tapi aku berharap nilai suatu uang tidak menyebabkan seseorang memberhalakan uang dengan melakukan apa saja untuk uang.
Sebenarnya memang mudah mengatakan bahwa “janganlah mensia-siakan waktu” tapi apakah semudah itu kita melakukannya. Dalam diri kita pasti ada suatu saat kita ingin bermalas-malasan dan tidak melakukan hal apapun. Entah itu dapat didefinisikan sebagai istirahat atau tidak. Dan sekali lagi jika kita sedang direndung masalah hal yang kita lakukan bukanlah memanfaatkan waktu untuk menyelesaikannya. Tapi kita malah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Seperti menangis. Stress dan hanya sedih menyesali dan memikirkannya. Boleh kita memikirkannya tapi seharusnya memikirkan jalan keluar. Dan jangan hanya dipikirkan tetapi juga harus dikerjakan.
Guys ini semua terinspirasi dari kisah gue sendiri. Ya gue bener bener ngerasa waktu itu sangat cepat. Dulu gue baru masuk SD. Terus mausk SMP. Eh udah Ujian Nasional aja. Dan ngerasa bentar lagi udah mau lulus. Dan itu berarti. Gue bakal pakai Putih Abu-Abu
Thanks For Reading
Special Love from Fhara ♥
Categories
Coretan Kecil,
Motivation,
Time
|Kisah| Aku Menangis Untuk Adikku Enam Kali
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian
untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih
kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku
ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
----------
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Categories
Dreams,
Motivation,
Time
Rabu, 24 April 2013
Puisi | Berharganya Waktu
Se-Berapa Berharganya Dirimu
Jam berdentang
Jarum jam menunjuk sebuah angka
Sebuah angka yang ia pilih
Sebuah angka yang sama
Seperti yang kemarin kuintip
Telah kusangka seperti ini
Ia selalu berputar dan tak memberiku kesempatan
Kesempatan untukku bermalasan
Ia seperti tak terima dengan apa yang kulakukan
Tapi aku sadar
Dan aku mulai tertegun dan berpikir
Mungkin ia ingin membuatku terus mengejar
Mengejar mimpi yang sudah diangan
Setiap bunyi yang keluar darinya
Adalah peringatan darinya
Bahwa waktu tidak akan menunggu kita
Waktu akan berputar dengan semestinya
Hanya kita yang bisa menentukan
Untuk apa waktu yang sudah lewat
Ia hanya hanya memberi peringatan
Agar semuanya tidak terlewatkan
Seharusnya aku menghargaimu
Bukan menyalahkanmu karena tugasmu
Yang salah hanyalah kita
Yang tak sadar akan berharganya dirimu
Semoga kita semua selalu dapat menghargai waktu. Jika waktu terus berjalan itu berarti kita juga harus bergerak. ya bergerak menuju kesuksesan
Little Things from My Head
Fhara ♥
Categories
Coretan Kecil,
Motivation,
Time
Sabtu, 16 Maret 2013
One Last Cry
Hallo guys :> maaf
ya gue baru bisa nulis lagi sekarang. Karena gue sekitar 1bulan lagi mau
menghadapi UN. Dan inilah yang mau gue ceritain. Di detik detik UN ga pantes
banget kita galau kan. Ya emang ga pantes. Tapi terkadang hal itu ga bisa di
hindari. Hal itu tumbuh sendirinya seiring dengan apa yang kita lakukan dan apa
yang kita lihat. Seperti judulnya One Last Cry. Jujur ini terinspirasi dari
sebuah lagu. Oke kita bahas aja ya ;)
Terkadang kita pernah
meresakan perasaan resah, gelisah, sedih. Entah karena hal apupun itu tapi
perasaan seperti ini menggangu. Sejujurnya perasaan ini susah untuk
dihilangkan. Dan terkadang kita akan berusaha bertahan dengan tidak
mengeluarkan air mata.
Kita berusaha bertahan menyembunyikan kesedihan itu.
bukan hanya menyembunyikan dari orang lain, terkadang kita menyembunyikan hal
itu dari diri sendiri.
Kita berusaha memberi
sugesti pada diri kita bahwa kita itu kuat dan tidak akan menangis, namun
kurasa terkadang berpikir seperti itu kemungkinan akan menyiksa diri sendiri. Kalau
kita sedih biarkan saja air mata itu menetes. Biarkan benda
ini jatuh dengan derasnya. Mengalir terus menerus mungkin hingga habis. Karena hal
itu mungkin bisa membuat kita lega.
Keluarkan semua air
mata. Puas puaskan tangisan kita. Jangan pernah menyembunyikan kesedihan itu
dari diri sendiri, terkadang memang kita merasa kuat sehingga malu untuk
menangis. Tapi untuk apa berbohong pada diri sendiri kita
kuat, padahal kita sudah tak tahan lagi. Jadi keluarkan semua yang ada. Sedih,
penat, gelisah keluarkan semua. Buanglah itu semua melalui tangisan. Dan jika
semua itu terjadi berharaplah dan berusahalah agar itu adalah tangisan terakhir
kita. Yang berarti buanglah semua kesedihan itu dan jangan pernah menangisi hal
itu. Itu adalah tangisan terakhir kita :”)
Categories
Coretan Kecil,
Dreams,
Favorite Song,
Motivation
Minggu, 17 Februari 2013
Ada Kalah dan Ada Menang
Ada Kalah dan Ada
Menang
Dalam sebuah
pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang, tergantung bagaimana
usaha kita dala menjalani pertandingan itu. Mungkin jika kamu kalah itu bukan
berarti akhir dari semuanya. Mungkin kita ditakdirkan bukan untuk memenangkan
lomba itu. nah ngomong ngomong soal menang dan kalah gue mau curhat dikit ya :’
eh curhan lumayan deh :>
Hari sabtu gue beserta
temen temen gue dari SMPN 3 Depok berangkat buat lomba di SMANSA. Ya masing
masing mata pelajaran ada perwakilannya. Gue beserta tim gue : Gue, Ulfa, Hani,
mewakili pelajaran ipa. Jujur gue baru ke dua kali gue ikut lomba lomba ipa. Biasanya selalu matematika ._. mau cari suasana baru dehya ._. Dari satu sekolah tim IPA ada 2. Kelompok gue dan
kelompok nya Vina, Daniel, Oki. Untuk pelajaran IPS ngirim 3, dan buat
Matematika ngirim 2 orang. Oke pertandingan di mulai. Masing mengerjakan soal
di ruangan masing-masing. Gue bekerja sama masih dalam bentuk grup. Pengumuman dimulai.
Jeng jeng.... dan alhamdulillah gue masuk ke babak semi final.. dan semua
Perwakilan masuk, kecuali matematika mereka belum masuk. Mungkin itu bukan
kesempatan mereka (; dan hari ini lomba pun berlanjut. Masing masing pelajaran
tersisa 8 oran dan 8 kelompok.
Buat kali ini walaupun
gue ber grup tapi ngerjainnya udah di pisah. Gue pegang pelajaran kimia. Tiba tiba
bel bunyi waktunya gue mulai mengerjakan soal. Dan ya soalnya ada yang susah,
gampang, sedang. Dan selesai. Pelajaran dalam ipa concerto mungkin yang paling
susah adalah biologi eh tapi ga juga deh fisika juga susah kok. Kimia berhubung
selama smp jarang dibahas jadi ga terlalu susah.
Dan pengumuman tiba. Tangan
kaki gue udah mendingin semua. Udah nervous banged tau ga. Dan juara 1-3
keluar.. daaan nama tim gue ga masuk. Tapi
nama tim ipa perwakitan bento satunya masuk. Selamat ya kalian ^-^ Jadi ya kita
belum punya kesempatan menang. Tapi gapapa karena lomba ini ada banyak
manfaat :
· Gue jadi belajar kimia
mendalam sampe materi SMA dan pasti nanti bakal kepake kan waktu udah di SMA (;
· Gue jadi kenal banyak
teman baru. Baik dalem sekolah maupun luar sekolah. Apa lagi yang dari bento
kita semua berjuang bersama (;
· Gue jadi tau gimana
dalemnya SMANSA. Karena memang gue mau masuk situ :>
· Melatih gue untuk terus
berusaha dan berkompetisi dengan sportif .
· Gue jadi tau gimana
kemampuan anak Sekolah lain
· Daya ukur gue juga buat
gue masuk ke SMANSA
So, ga ada ruginya kan
;) jadi
“jangan pernah takut untuk berkompetisi, menang
kalah itu sudah biasa (;” Fhara, 14 tahun pelajar
Categories
Coretan Kecil,
Dreams,
Motivation
Kamis, 24 Januari 2013
Mengambil Sisi Baiknya
Ya Mencontoh seseorang
kata dan makna dari kalimat ini sangat melekat dalam pikiran ku. Karena dari
suatu perbincangan yang memang sama sekali tidak pernah direncanakan ini,
membuat ku sedikit sadar dan merasa ingin berubah. Aku tahu ini hanya ingin. Namun
aku harap karena keinginan ini aku akan berubah, berubah menjadi lebih maju.
Mencontoh atau mengikuti
orang lain entah kenapa di jaman sekarang pasti akan langsung diartikan sebagai
mencontoh seorang artis idola. Tetapi sebenarnya yang kita contoh seharusnya
adalah orang yang memang benar benar pantas kita tiru dan kita jadikan
motivasi. Dan orang itu bukanlah seorang yang cantik dan kaya. Ataupun seseorang
yang terkenal dan sangat banyak fans. Bisa saja orang yang seharusnya kita
contoh dan kita tiru adalah orang disekitar kita. Orang disekitar kita yang mungkin
sebenarnya hal yang ia lakukan selama ini adalah hal yang sangat membanggakan
namun kita tidak pernah menyadarinya.
Terkadang aku berpikir
mengapa ada orang yang sampai benar benar cinta pada idolanya dan terkadang
rela melakukan hal apa saja untuk idolanya. Terkadang aku berpikir mengapa dia
bisa melakukan hal itu. mengapa dia bisa berkata seperti itu. dan mengapa cari berpikir dirinya seperti itu.
Haha
dan semua itu salah. Semua itu adalah pertanyaan yang memang seharusnya
diajukan untuk diriku. Diriku yang melakukan semua yang kusebut
mengapa.
Ingin rasanya menghindar dari kata “mengapa” itu. Tapi hal itu memang tidak mudah. Hal itu memang
perlu proses. Tapi aku yakin aku masih belum terlambat. Aku masih mempunyai waktu untuk menjadi mereka mereka yang sangat cemerlang. Tidak bukan persis seperti
mereka. Tetapi mengambil sisi baik dari mereka
Categories
Coretan Kecil,
Motivation
Jumat, 18 Januari 2013
(Puisi) Sebuah Memori Persahabatan
Ada perasaan penting
pada buku ini
Ada pikiran penting
dalam buku ini
Semua masa indahku
sampai saat ini akan selalu tertera rapi
Ya, semua memori yang indah di masa lalu
Dan semua bukti dari
segala sesuatu yang mulia
Yang karena ini,
menjadi kenyataan.
Ketika aku kembali
halaman kenangan
Dan mengingat setiap
pikiran tunggal
Aku merasakan
kebahagiaan dan kesenangan
Ada kenangan tentang waktu dahulu
kami telah berbagi
hari, baik cerah dan suram
yang menambahkan
catatan cerah untuk kita masing-masing
Tercipta lengkungan
senyum dan ketenangan jiwa
dan membuat hidup lebih
berharga.
Ada kenangan dari banyak
hal
Hal hal yang kami rencanakan
Wahai obrolan kecil
yang ramah,
Kapan kita akan mendapati
hal itu lagi
Bersama sama seperti
waktu dahulu
Dan hanya berbicara
tentang ini dan itu.
Dan ketika saya
mengingat kembali kenangan
saat aku bergerak
sepanjang jalan kehidupan
mereka tumbuh lebih
berharga
dengan setiap hari terlewatkan
Categories
Coretan Kecil,
Friendship :3
Langganan:
Postingan (Atom)